Polisi mengamankan seorang ibu dengan inisial LN alias A yang telah menenggelamkan bayinya ke dalam ember yang berisi air. Tujuan penangkapan tersebut adalah untuk menjalani observasi kejiwaan. Observasi ini dilakukan selama 14 hari di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, yang akan ditangani oleh psikiater RS Polri.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengatakan bahwa selama pemeriksaan di kepolisian, ibu tersebut tidak konsisten dalam memberikan keterangan kepada penyidik. Terdapat indikasi bahwa ibu ini tiba-tiba menangis dan lupa saat dimintai keterangan. Hal ini mengindikasikan adanya guncangan psikologis pada ibu tersebut.
Selama masa observasi berlangsung, ketiga anak dari ibu tersebut dirawat oleh pihak keluarga suami. Polisi juga telah memeriksa empat saksi terkait kasus penenggelaman bayi tersebut, termasuk suami dan Ketua RT setempat.
Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, diketahui bahwa ibu LN alias A telah melakukan aksi penenggelaman bayi tersebut beberapa kali sebelumnya. Namun, baru-baru ini aksinya menjadi viral di dunia maya setelah adanya video yang beredar.
Dalam video tersebut, perempuan tersebut memasukkan bayi ke dalam ember berisi air di kamar mandi. Bayi tersebut dibiarkan mengambang selama beberapa saat meskipun sudah merengek dengan keras. Perempuan tersebut bahkan menyalakan air keran yang langsung mengenai wajah sang bayi.
KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) fokus pada penyembuhan psikologis ibu yang melakukan penenggelaman bayi ini. Polisi juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
Sumber: ANTARA News
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4248817/original/053528700_1670109802-Liga_1_-_Madura_United_Vs_PSIS_Semarang_copy.jpg?w=700 "Madura United vs PSIS: Pertempuran Sengit di Lapangan Hijau")
