Arifki Chaniago, seorang pengamat politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, menilai bahwa calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, cenderung mengangkat persatuan dan kerukunan menjelang pilpres 2024. Penilaian ini disampaikannya setelah debat pamungkas yang digelar KPU pada Minggu (4/2).
Arifki mengatakan bahwa hal tersebut terlihat dalam pernyataan penutup Prabowo yang meminta maaf kepada semua paslon jika selama kampanye terdapat kata-kata atau perbuatan yang kurang berkenan.
Menurut Arifki, Prabowo juga menunjukkan sikap yang ingin merangkul dan memimpin seluruh masyarakat Indonesia, termasuk yang tidak memilihnya dalam pemilu.
“Pada sisi lain, Prabowo juga ingin merangkul baik itu yang tidak memilih atau yang mendukungnya. Karena memang Prabowo mengakui bahwa tiga Paslon merupakan putra terbaik bangsa dan debat telah berakhir. Pesan persatuan dan juga kerukunan ini lebih penting karena memang pilpres tinggal beberapa hari lagi, ini pesan yang ingin disampaikan oleh Prabowo,” jelasnya.
Arifki juga menyatakan bahwa pesan persatuan yang disampaikan oleh Prabowo mampu mendatangkan keuntungan secara elektoral bagi Paslon Koalisi Indonesia Maju (KIM). Nilai persatuan yang digaungkannya itu juga berarti mengajak pemilih yang masih ragu-ragu dalam menjatuhkan pilihannya.
“Selain menunjukkan nilai persatuan, pada satu sisi dia juga menarik ketika pesannya itu sampai pada pemilih 01 atau pun 03 yang mungkin masih ragu-ragu dengan narasi yang disampaikan oleh 01 atau 03. Dan ketika pemilih ragu-ragu ini memilih jalur yang aman, ini secara elektoral akan menguntungkan bagi Prabowo,” ungkapnya.
Sumber: https://prabowosubianto.com/pentingkan-persatuan-pengamat-sebut-pernyataan-penutup-prabowo-dapat-rangkul-pemilih-yang-ragu/