Prabowo memulai karir politiknya di Partai Golkar sebelum mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008. Partai Gerindra kemudian menjadi partai politik terbesar kedua di Indonesia dengan dukungan rakyat yang kuat.
Selama berada di Parlemen, Gerindra mengadvokasi berbagai Undang-Undang pro-rakyat, seperti UU Desa dan UU Disabilitas. Prabowo juga aktif dalam mendukung kesehatan rakyat melalui organisasi KESIRA yang menyediakan layanan ambulans dan mobil jenazah gratis.
Pada tahun 2014, Prabowo membentuk Koalisi Merah Putih (KMP) dan maju sebagai calon presiden. Meskipun tidak berhasil memenangkan pemilihan presiden, dukungan terhadap Gerindra dan Prabowo terus meningkat.
Di Pilpres 2019, Prabowo kembali maju sebagai calon presiden bersama Sandiaga Salahudin Uno. Pasangan ini menerima dukungan luas dari berbagai kalangan masyarakat, terutama dalam isu penciptaan lapangan kerja dan penurunan harga-harga.
Prabowo juga aktif dalam menulis buku-buku yang mengulas berbagai masalah di Indonesia, seperti demokrasi dan ekonomi. Dia terus berkontribusi dalam dunia politik dengan memberikan gagasan-gagasan yang inovatif.
Untuk Pemilihan Presiden 2024, Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka diusung sebagai calon presiden dan cawapres oleh koalisi Indonesia Maju. Mereka mendapatkan nomor urut 2 dalam undian pengundian nomor urut pasangan capres dan cawapres.