Sejarah Sepatu Lari Abu-abu Era 80-an: Tren yang Masih Dikenang

Tren Sepatu Abu-Abu yang Populer pada Era 80-an

Seperti fashion, tren sepatu lari juga selalu berubah dari waktu ke waktu. Pada 1980-an, sepatu lari berwarna abu-abu mulai populer dan mengalahkan tren warna putih. Perayaan Grey Days diperingati selama bulan Mei sebagai penghormatan terhadap tren sepatu abu-abu ini.

Perayaan ini dikenal di banyak negara, termasuk Indonesia, dan merupakan inisiatif dari New Balance. Martina Harianda Mutis, GM of Sports Brand Marketing MAP Active, menjelaskan bahwa pada tahun 1980-an terjadi perubahan signifikan dalam material sepatu lari, dari kulit dan suede beralih ke nilon dan sintetis. Warna abu-abu sendiri terinspirasi dari warna jalanan aspal yang tidak mudah kotor.

Diketahui bahwa di Amerika Serikat, pelari mulai tertarik dengan sepatu berwarna abu-abu karena dianggap serbaguna dan sesuai dengan trek lari berwarna aspal. Selain itu, warna abu-abu juga cocok untuk dipakai dalam aktivitas sehari-hari dengan berbagai gaya.

Untuk Joko Anwar, abu-abu bukan hanya sekadar warna netral. Baginya, abu-abu menjadi sebuah pernyataan yang bisa menyampaikan banyak hal. Hal ini juga yang membuatnya memilih sepatu berwarna abu-abu untuk aktivitas sehari-hari karena bisa cocok dengan berbagai pakaian tanpa harus memikirkan padanan warna yang sesuai.

Dalam Grey Days tahun ini, Joko Anwar menjadi inspiring collaborator dan menegaskan bahwa abu-abu adalah warna yang masuk ke dalam semua jenis pakaian. Dengan perayaan ini, diharapkan lebih banyak orang dapat mengenali dan menghargai keunikan serta keistimewaan tren sepatu abu-abu yang sempat populer pada era 80-an.

Source link