4 Jenis Batuk Menular di Musim Kemarau Basah

Indonesia saat ini mengalami fenomena yang disebut kemarau basah, di mana curah hujan tinggi terjadi meskipun seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Ahli meteorologi dari IPB University, Sonni Setiawan, menjelaskan bahwa kemarau basah ini dipengaruhi oleh pola monsun, anomali iklim global, dan aktivitas matahari, terutama keberadaan bintik matahari atau sunspot. Fenomena ini menyebabkan orang rentan terhadap penyakit musim pancaroba, salah satunya adalah batuk.

Menurut Healthline, batuk disebabkan oleh iritasi pada tenggorokan atau saluran napas yang memicu refleks tubuh untuk mengeluarkan lendir. Ada beberapa jenis batuk yang biasanya muncul setelah perubahan musim, di antaranya adalah batuk kering, batuk basah, batuk paroksimal, dan batuk croup. Setiap jenis batuk memiliki ciri khas dan penanganan yang berbeda tergantung pada kondisi penderita.

Batuk kering biasanya tidak mengeluarkan lendir dan sulit dikendalikan, sementara batuk basah disebabkan oleh lendir di dalam paru-paru. Batuk paroksimal ditandai dengan batuk berulang dan tak terkendali, seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Sedangkan batuk croup umumnya terjadi pada balita dan menyebabkan pembengkakan pada saluran napas yang menyebabkan suara napas menjadi serak.

Mengenali jenis batuk yang dialami membantu dalam mengetahui penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan informasi yang akurat dan melakukan pencegahan agar kesehatan tetap terjaga di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

Source link