Tes DNA adalah prosedur ilmiah yang berguna untuk mengidentifikasi dan menganalisis informasi genetik seseorang yang terdapat dalam DNA. Pemeriksaan ini tidak hanya relevan dalam bidang medis, tetapi juga berperan penting dalam forensik, penelusuran silsilah keluarga, dan penelitian ilmiah. Proses tes DNA biasanya dimulai dengan pengambilan sampel biologis, seperti darah, saliva, atau rambut, yang kemudian dianalisis di laboratorium menggunakan metode khusus untuk memeriksa struktur DNA individu.
Tes DNA memiliki berbagai fungsi yang penting. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk memastikan hubungan biologis, mendeteksi risiko penyakit genetik, mengetahui asal-usul etnisitas, mengidentifikasi korban kecelakaan atau kejahatan, serta mendeteksi mutasi genetik yang berperan dalam menentukan terapi medis yang tepat. Jenis tes DNA meliputi tes paternitas (ayah biologis), tes forensik, tes genetik klinis, tes nutrigenomik, dan tes ancestry atau keturunan.
Prosedur tes DNA umumnya melibatkan pengambilan sampel darah atau jaringan tubuh, seperti kulit dan rambut. Beberapa pemeriksaan menggunakan sampel darah dari pembuluh darah, sementara yang lain menggunakan air liur. Untuk tes DNA pada janin, sampel dapat diambil melalui cairan ketuban atau jaringan plasenta. Setelah pengambilan sampel, sampel tersebut dikirim ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut. Konsultasi medis penting bagi individu dengan riwayat penyakit genetik dalam keluarga untuk menentukan kebutuhan pemeriksaan tes DNA dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Sudah pasti tes DNA memberikan keuntungan yang bermanfaat untuk kesehatan dan identifikasi individu.