Dalam situasi unjuk rasa, polisi sering menggunakan peluru karet untuk mengendalikan massa tanpa menimbulkan korban jiwa. Peluru karet terbuat dari bahan karet atau plastik keras, ditembakkan dengan kecepatan rendah, dan cocok untuk menghadapi kerusuhan. Namun, peluru karet tetap memiliki risiko serius jika digunakan secara tidak tepat atau diarahkan ke bagian tubuh vital. Sementara itu, peluru tajam terbuat dari logam dan memiliki daya penetrasi kuat dan berpotensi mematikan. Polisi jarang menggunakan peluru tajam karena risiko fatalitas yang tinggi. Perbedaan utama antara peluru karet dan peluru tajam terletak pada bahan, kekuatan tembak, dan potensi fatalitas. Meskipun kedua jenis amunisi ini memiliki fungsi yang berbeda, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Perbedaan Peluru Tajam dan Peluru Karet dalam Penegakan Hukum
Read Also
Recommendation for You

Sari Yuliati baru-baru ini meraih perhatian publik sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, menggantikan…

Presiden RI, Prabowo Subianto, baru saja menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh pada peringatan…

Presiden RI Prabowo Subianto baru saja menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh pada peringatan…

Pada peringatan Hari Pahlawan, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah, seorang…

Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan para…





