Pada tanggal 17 September, bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional, Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia merencanakan aksi demonstrasi di tiga titik strategis di Jakarta. Dalam aksi tersebut, terdapat tujuh tuntutan yang mereka ajukan, di antaranya desakan agar RUU Transportasi Online dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional 2025-2026. Asosiasi ini didirikan untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan para pengemudi ojek online di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyampaikan bahwa sekitar 2.000 orang, termasuk mahasiswa, akan turut serta dalam demonstrasi tersebut. Mereka berharap agar pemerintah lebih serius memperhatikan nasib para pekerja transportasi online. Tuntutan lain yang dibawa dalam aksi ini mencakup regulasi tarif pengantaran barang dan makanan serta pencopotan Menteri Perhubungan saat ini.
Agar aksi demonstrasi berjalan tertib dan damai, sebanyak 6.118 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda DKI diturunkan ke lokasi aksi. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo, menegaskan pentingnya pengamanan untuk mencegah gangguan keamanan. Masyarakat diimbau untuk tidak terjebak oleh hoaks atau provokasi dari media sosial selama aksi berlangsung. Kurang dari 1 menit
