Portal berita terbaik indonesia
Berita  

Warga sekitar Gudmurah meminta Jihandak untuk menyisir ulang karena khawatir ada granat

Kabupaten Bogor (ANTARA) – Warga sekitar Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meminta Tim Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD menyisir ulang permukiman mereka karena dikhawatirkan masih ada sisa granat dan selongsong mortir.

“Mereka meminta untuk melakukan penyisiran ulang di klaster kami, meskipun Tim Jihandak sudah melakukannya sebelumnya. Namun, setelah beberapa saat kami kembali ke rumah, kami masih menemukan beberapa bahan peledak,” kata Ketua RW 051, Klaster Visalia, Fendhi Munawan di lokasi, pada hari Minggu.

Warga khawatir ada kemungkinan sisa pecahan granat atau mortir yang terlempar dari Gudmurah ke permukiman sekitar. “Mungkin masih ada, belum ditemukan saat penyisiran sebelumnya,” katanya.

Beberapa atap rumah warga rusak dan menembus ke plafon karena serpihan mortir jatuh, serta beberapa tembok mengalami retak. Dia mengatakan bahwa beberapa pondasi rumah juga terdampak sehingga menjadi sangat berbahaya.

“Warga mulai bertanya kepada saya, ‘Bagaimana ini Pak RW, rumah saya dalam kondisi seperti ini semua retak-retak pecah’,” katanya.

Selain itu, Fendhi juga meminta pemerintah, TNI, atau Sinarmas sebagai pengembang Klaster Visalia untuk memberikan program “treatment” kepada setiap keluarga yang terdampak. “Insiden ledakan hebat tersebut menyebabkan trauma yang mendalam bagi warga, terutama anak-anak,” katanya.

Diharapkan bahwa program “treatment” yang diberikan dapat membuat warga merasa nyaman tinggal di rumah mereka kembali.

“Setelah buka puasa, setelah Maghrib, anak-anak dan istri semua menangis. Ledakannya begitu keras sehingga jendela-jendela kita bergetar. Plafon turun, jendela pecah,” katanya. Hal ini menyebabkan anak-anak menangis histeris dan mengalami trauma. “Mereka takut, sampai sekarang pun masih takut,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat bahwa ada 31 rumah mengalami kerusakan akibat ledakan Gudmurah di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (30/3).

“Preliminary data menunjukkan bahwa 31 rumah terdampak berupa pecahan kaca, plafon retak, atap bolong/retak,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu setelah melakukan asesmen di Gunung Putri, pada hari Minggu.

Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari untuk melakukan asesmen, menghitung kerusakan rumah, berkoordinasi, dan menentukan tindakan penanganan. Asmawa menyatakan bahwa pemerintah setempat berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat untuk menangani rumah yang rusak.

“Tindakan lanjut penanganan akan dilakukan setelah data terkumpul dan dikomunikasikan dengan instansi terkait,” kata Asmawa.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa rumah warga yang terdampak akan diberikan ganti rugi.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024