Rekomendasi kesehatan bagi warga di Jakarta mengingat kualitas udara yang tidak sehat adalah untuk menghindari aktivitas di luar ruangan. Kualitas udara Jakarta pada hari Jumat ini masuk dalam kategori tidak sehat dengan poin 159 dan konsentrasi tingkat polutan PM 2,5 sebesar 66,4 mikrogram per meter kubik, seperti yang dilaporkan oleh IQAir melalui laman resmi yang diperbaharui pada pukul 05.00 WIB.
Angka konsentrasi PM 2,5 ini 13,3 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Rekomendasi kesehatan untuk warga di Jakarta adalah mengenakan masker saat berada di luar rumah, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.
PM 2,5 adalah partikel berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron yang terdapat di udara, termasuk debu, asap, dan jelaga. Paparan PM 2,5 dalam jangka panjang dapat dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis, serta penurunan fungsi paru-paru pada anak-anak.
Kualitas udara dikategorikan sebagai baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya, dengan rentang nilai PM 2,5 yang berbeda-beda. Jakarta berada di urutan ketiga setelah Tangerang dan Bandung dalam hal indeks kualitas udara, dengan Jakarta pada angka 194 dan Bandung 175.
Dibandingkan dengan 120 negara lain, Jakarta berada di peringkat dua setelah Lahore, Pakistan, yang berada pada poin 170. Pemprov DKI Jakarta juga sedang mempertimbangkan peluang ekonomi dari karbon biru.