Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari batas normal, tetapi belum mencapai tingkat diabetes tipe 2. Kadar gula darah yang sehat biasanya berkisar antara 70 hingga 99 mg/dL, sedangkan prediabetes ditandai dengan kadar gula darah antara 100 hingga 125 mg/dL. Meskipun bukan diabetes, prediabetes menjadi peringatan bahwa risiko mengembangkan diabetes tipe 2 sangat besar.
American Diabetes Association menyebutkan bahwa seseorang berusia 45 tahun dengan prediabetes memiliki risiko 9-14 persen untuk berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam 10 tahun. Namun, perubahan gaya hidup sehat dapat membalikkan kondisi ini. Menurunkan berat badan, mengubah pola makan, mengurangi stres, dan meningkatkan aktivitas fisik merupakan langkah efektif dalam mencegah prediabetes menjadi diabetes.
Prediabetes biasanya diawali dengan resistensi insulin, di mana tubuh tidak menggunakan insulin efisien, menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Jika tidak ditangani, kadar gula yang tinggi dapat berdampak serius pada kesehatan. Gejala prediabetes seperti sering buang air kecil tidak selalu muncul, sehingga penting untuk rutin memeriksakan kesehatan. Faktor risiko meliputi usia, kurang olahraga, riwayat keluarga dengan diabetes, atau PCOS.
Untuk mencegah peralihan menjadi diabetes tipe 2, perubahan gaya hidup sehat, pemantauan kesehatan, dan penggunaan obat-obatan dapat membantu. Itulah mengapa penting untuk memahami gejala dan penanganan prediabetes untuk menghindari risiko diabetes tipe 2 di masa depan.