Kenali Tanda-Tanda Keracunan Makanan: Tips dari tempo.co

Kasus keracunan makanan di masyarakat semakin meningkat belakangan ini, termasuk kasus terbaru di Bogor yang melibatkan 210 siswa yang diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus, atau zat beracun yang tercemar dalam makanan. Makanan mentah atau tidak dimasak dengan sempurna seringkali menjadi sumber penularan mikroorganisme ini.

Gejala keracunan makanan bisa bervariasi tergantung pada jenis mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Gejala umum yang terjadi biasanya meliputi demam, diare, sakit kepala, nyeri perut, mual, dan muntah. Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi, sedangkan diare disebabkan oleh peradangan usus. Kelelahan, dehidrasi, dan stres juga dapat memicu sakit kepala. Nyeri perut dan kram biasanya terjadi karena iritasi toksin pada sistem pencernaan, sementara mual dan muntah adalah cara tubuh untuk membuang zat beracun secepat mungkin.

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan dugaannya terkait kasus keracunan yang terjadi di Bogor. Menurut beliau, keracunan bukan disebabkan oleh makanannya, tetapi karena siswa tidak menggunakan sendok saat makan. Hal ini menunjukkan pentingnya kebersihan dan kehati-hatian dalam mengonsumsi makanan. Para siswa harus diingatkan untuk mencuci tangan sebelum makan sebagai salah satu upaya pencegahan. Oleh karena itu, kesadaran akan kebersihan, cara menyajikan, dan cara mengonsumsi makanan sangat penting dalam mencegah kasus keracunan makanan di masa depan.

Source link