Egg freezing adalah metode yang banyak dipilih oleh wanita yang ingin memiliki anak di usia lanjut. Proses ini membantu menjaga kesuburan dan fertilitas. Menurut Dr. Iris Insogna, ahli endokrinologi reproduksi dari Columbia University Fertility Center, egg freezing adalah alat yang efektif untuk pelestarian kesuburan. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukannya, penting untuk memahami berbagai hal terkait metode ini, mulai dari waktu yang tepat hingga biaya yang dibutuhkan.
Proses egg freezing sebaiknya dilakukan pada wanita di bawah usia 37 tahun untuk menghindari penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia dan mencegah potensi penyakit reproduksi. Sebelum menjalani proses ini, kesehatan Anda perlu diperiksa oleh dokter dan semua masalah kesehatan harus ditangani. Pola hidup sehat dan pengelolaan stress juga diperlukan untuk meningkatkan peluang kesuksesan pembekuan sel telur.
Ada beberapa efek samping yang mungkin dialami setelah prosedur egg freezing, seperti perubahan suasana hati, pusing, dan mual. Namun, dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi. Biaya egg freezing bisa cukup besar, berkisar antara USD 5 ribu hingga 10 ribu per siklus, termasuk biaya pengambilan, pembekuan, penyimpanan sel telur, pemeriksaan kesehatan, dan obat-obatan.
Jika masalah biaya bukanlah hambatan, Anda bisa mulai mempertimbangkan untuk melakukan egg freezing. Proses ini melibatkan penyuntikan sperma tunggal setelah sel telur berhasil dibuahi dan kemudian sel telur yang telah dibuahi akan disuntikkan kembali ke rahim, baik menggunakan rahim pasien sendiri atau donor yang dikenal.