Pemilik anjing terkadang tanpa sadar menjadi pemicu stres untuk hewan peliharaan mereka, entah karena ketidakkonsistenan jadwal, hukuman yang sering diberikan, atau menularkan rasa stres mereka kepada anjing. Namun, stres yang dialami anjing dapat memiliki dampak yang buruk bagi kesehatannya dan kelangsungan hidupnya. Penelitian dari Science Direct menunjukkan bahwa kecemasan dan ketakutan yang berujung pada stres dapat memberikan efek negatif pada kesehatan dan masa hidup anjing. Beberapa tanda anjing stres antara lain menggonggong tanpa sebab, merengek tanpa alasan, merusak barang, dan perilaku agresif.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi anjing stres. Pertama, konsultasikan anjing ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter hewan dapat membantu mengidentifikasi jenis kecemasan yang dialami anjing serta mengidentifikasi penyebabnya. Pelatihan desensitisasi dan counterconditioning juga merupakan strategi yang efektif dalam mengelola kecemasan anjing. Desensitisasi membantu anjing beradaptasi dengan sumber kecemasan secara perlahan, sementara counterconditioning membantu mengubah respons emosional anjing terhadap situasi stres.
Jika anjing mengalami kecemasan yang serius, dokter hewan mungkin meresepkan obat-obatan atau terapi alami. Antidepresan dan produk alami seperti feromon dan aromaterapi dapat membantu mengurangi kecemasan. Penting untuk memahami penyebab stres anjing dan meminimalisir paparan terhadap situasi yang menegangkan. Misalnya, untuk anjing yang cemas saat perpisahan, siapkan lingkungan yang tenang dan mulailah dengan meninggalkan anjing untuk waktu singkat, lalu tingkatkan durasinya secara perlahan.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang kecemasan serta penanganan yang tepat dan konsisten, anjing stres bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk kembali menjadi hewan peliharaan yang bahagia dan sehat.