10 Penyebab Perut Buncit yang Sering Diabaikan

Perut buncit bukanlah masalah sepele yang biasa dianggap remeh. Lemak yang terakumulasi di area perut, terutama lemak visceral, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes, dan bahkan demensia. Ada beberapa penyebab umum perut buncit yang perlu diwaspadai.

Salah satu penyebab perut buncit adalah mengonsumsi kalori berlebih, terutama dari makanan tinggi gula dan lemak jenuh. Tubuh akan menyimpan kelebihan energi tersebut dalam bentuk lemak, terutama di perut. Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan kalori harian sekitar 500 kalori dapat membantu menurunkan berat badan secara efektif.

Selain itu, gaya hidup yang minim aktivitas fisik juga dapat menyebabkan metabolisme melambat dan lemak mudah tertimbun. Oleh karena itu, penting untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat selama minimal 150 menit per minggu guna menjaga kesehatan tubuh.

Kurang tidur juga dapat berdampak pada penumpukan lemak di perut karena dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan. Stres kronis juga memicu produksi hormon kortisol, yang dapat meningkatkan selera makan dan memicu penyimpanan lemak di area perut.

Berbagai faktor seperti usia, perubahan hormon pada wanita setelah menopause, genetik, kebiasaan merokok, konsumsi lemak trans, dan gangguan mikrobioma usus juga dapat berkontribusi pada perut buncit. Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat dan mengelola berat badan menjadi kunci untuk menghindari obesitas sentral dan risiko penyakit serius yang menyertainya.

Penting bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi yang berbasis data dan penjelasan ilmiah yang akurat. Dengan demikian, dapat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan menghindari perut buncit demi mencegah risiko penyakit yang mengancam.

Source link