Mitos dan Fakta Tentang Daging Kambing: Memecah Mitos yang Beredar

Hari Raya Idul Adha identik dengan tradisi penyembelihan hewan kurban dan berbagai olahan daging kambing yang disajikan dalam hidangan seperti sate, gulai, dan tongseng. Meskipun populer, beberapa orang memilih untuk tidak mengonsumsi daging kambing karena kekhawatiran terhadap kesehatan. Beberapa mitos dan fakta terkait konsumsi daging kambing perlu dipahami dengan jelas. Salah satunya adalah anggapan bahwa daging kambing dapat meningkatkan kadar kolesterol, padahal mengandung lemak jenuh lebih rendah daripada daging sapi. Maka, konsumsi daging kambing yang sesuai tidak akan langsung mempengaruhi kolesterol. Beberapa juga berpendapat bahwa ibu hamil sebaiknya menghindari daging kambing, namun sebenarnya daging kambing dapat membantu mencegah anemia dan mendukung kesehatan janin. Mitos lainnya adalah bahwa bau prengus pada daging kambing disebabkan oleh teknik pemotongan yang salah, padahal proses penanganan dan pencucian setelah penyembelihan memiliki peran besar. Penderita hipertensi pun tidak dilarang mengonsumsi daging kambing asal dalam jumlah terkontrol, sedangkan klaim bahwa daging kambing dapat menyembuhkan tekanan darah rendah belum memiliki bukti medis yang kuat. Terakhir, kombinasi daging kambing dengan durian dianggap berbahaya bagi kesehatan, namun hal ini tidak berlaku jika dikonsumsi dalam batas yang wajar. Mengetahui mitos dan fakta seputar konsumsi daging kambing dapat membantu menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan.

Source link