Makanan olahan daging kurban, jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh seseorang. Kolesterol sendiri merupakan lemak alami yang dihasilkan oleh hati dan juga dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan. Meskipun kolesterol memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sel-sel tubuh, jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, maka akan meningkatkan risiko serius bagi kesehatan seseorang.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah, di antaranya adalah konsumsi lemak jenuh yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan, terutama di area perut. Zat-zat berbahaya dalam rokok juga dapat mempercepat penumpukan kolesterol di dinding arteri, meningkatkan risiko gangguan serius seperti serangan jantung dan stroke.
Kolesterol sendiri tidak larut dalam air sehingga memerlukan partikel khusus yang disebut lipoprotein untuk mengedarkannya ke seluruh tubuh. Salah satu jenis utama lipoprotein adalah low-density lipoprotein (LDL) atau yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Kadar kolesterol yang tinggi biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun ada beberapa tanda yang dapat muncul di beberapa kasus.
Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan secara berkala, terutama mulai usia dini. American Heart Association merekomendasikan pemeriksaan kolesterol pertama kali dilakukan pada anak-anak usia 9 hingga 11 tahun. Selain gaya hidup tidak sehat, ada juga faktor non-gaya hidup yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi, seperti faktor genetik, gangguan kesehatan tertentu, dan efek samping dari penggunaan obat-obatan. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini penting untuk mendukung deteksi dini dan penanganan kolesterol tinggi secara menyeluruh.