Lemon dan jeruk nipis, dua jenis buah yang berkerabat dekat meskipun secara genetik berbeda, tergolong dalam keluarga besar buah sitrus bersama jeruk manis, jeruk keprok, sitrun, dan pomelo. Ada teori yang menyatakan bahwa lemon mungkin hasil persilangan antara jeruk nipis dan sitrun, meskipun masih banyak teori lain mengenai asal-usulnya. Lemon biasanya tumbuh di iklim sedang, sedangkan jeruk nipis lebih cocok tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Kedua buah ini memiliki citarasa asam yang menyegarkan dan dimanfaatkan dalam berbagai industri di seluruh dunia.
Kedua buah ini kaya akan vitamin C yang mendukung sistem kekebalan tubuh, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas, dan membantu menyamarkan tanda-tanda penuaan kulit. Vitamin C juga dapat melindungi jantung, mencegah penyakit, dan mengurangi risiko kanker dan strok. Selain itu, lemon dan jeruk nipis mengandung asam sitrat yang dapat membantu mencegah batu ginjal, menyerap mineral, dan melawan peradangan.
Meskipun konsumsi lemon atau jeruk nipis dalam jumlah wajar tergolong aman, ada risiko yang perlu diperhatikan terkait sifat asamnya. Cairan buah ini dapat menyebabkan rasa perih pada luka terbuka dan dapat memperburuk gejala GERD. Kandungan asam sitrat dalam jeruk juga dapat mengikis enamel gigi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan secara terus-menerus. Sebaiknya, konsumsilah buah-buahan ini secara seimbang untuk mendapatkan manfaat kesehatannya tanpa risiko yang berlebihan.
