Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Kemarau Basah

Indonesia telah memasuki musim kemarau sejak akhir April, namun hujan tak terduga tetap turun di beberapa wilayah. Kejadian ini dikenal sebagai kemarau basah, yang terjadi karena atmosfer yang tetap labil selama periode peralihan musim. Pemanasan global menjadi salah satu penyebabnya, mengubah pola cuaca yang tidak lagi sesuai dengan musim normal. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan memproyeksikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami kemarau basah sekitar pertengahan 2025.

Kemarau basah adalah kondisi di mana hujan tetap turun secara berkala selama musim kemarau, dengan curah hujan di atas normal. Biasanya, musim kemarau berarti panas dan minim hujan, namun pada kemarau basah, meskipun frekuensinya berkurang, intensitas hujan tetap tinggi. Lingkungan yang lembap akibat kemarau basah dapat memicu penyakit seperti diare, demam berdarah, leptospirosis, dan gangguan kulit.

Untuk mengantisipasi kemarau basah, BMKG merekomendasikan beberapa langkah sederhana. Pertama, rutin memantau informasi cuaca dari BMKG untuk mengetahui perkembangan cuaca terkini. Kedua, meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana dan memahami prosedur evakuasi. Ketiga, edukasi tentang kesehatan dan kebersihan juga penting untuk membantu masyarakat menjaga lingkungan dan kesehatan mereka.

Di tengah perubahan cuaca yang sulit diprediksi, menjaga kesehatan tubuh menjadi prioritas. Konsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, cukup istirahat, kelola stres dengan baik, dan hindari rokok dapat membantu menjaga imunitas tubuh. Dengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat dapat tetap sehat saat menghadapi kemarau basah.

Source link