Seorang anak balita di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah meninggal karena infeksi cacing gelang atau Ascaris lumbricoides. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, mengungkapkan bahwa cacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Ascariasis, infeksi usus yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides, memanfaatkan manusia sebagai inang untuk tumbuh dan berkembang biak, menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Cacing gelang A. lumbricoides termasuk dalam kelompok soil-transmitted helminth (STH), dimana cacing yang hidup di dalam usus akan mengeluarkan telur melalui feses. Infeksi baru terjadi saat seseorang tidak sengaja menelan telur yang telah berkembang di lingkungan yang terkontaminasi. Ascariasis lebih umum terjadi di daerah dengan sanitasi buruk, dimana masyarakat mudah terpapar tanah, makanan, atau air yang tercemar. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan bisa berupa masalah di paru-paru atau usus.
Ascariasis biasanya disebabkan oleh cacing gelang manusia A. lumbricoides, namun juga ada risiko infeksi oleh cacing gelang babi. Gejala infeksi bisa bervariasi, mulai dari sakit perut hingga mual muntah. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang bisa timbul. Pencegahan melalui kebersihan tangan, makan makanan yang bersih, serta menghindari kontak dengan lingkungan yang tercemar cacing sangat diperlukan untuk mencegah penularan infeksi ini. Masyarakat yang tinggal di daerah tropis dan subtropis serta anak-anak di bawah usia 8 tahun termasuk dalam kelompok yang rentan terhadap infeksi cacing gelang ini.