Dalam situasi demostrasi massa, banyak orang terlihat menggunakan pasta gigi di area bawah mata untuk melindungi diri dari efek gas air mata yang dilepaskan aparat ke kerumunan. Namun, menurut ahli pulmonologi dan konsultan kornea, pasta gigi sebenarnya tidak memiliki manfaat medis dalam mengatasi efek gas air mata. Penggunaan pasta gigi di bawah mata dapat mengakibatkan iritasi kulit karena bahan aktif seperti fluoride dan mentol, serta meningkatkan risiko kerusakan mata jika pasta gigi masuk ke dalam mata.
Untuk mengatasi paparan gas air mata, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjauh dari sumber semprotan. Jika sudah terpapar, membersihkan area yang terkena dengan air mengalir selama minimal lima menit disarankan. Memakai larutan salin atau Ringer Laktat juga dapat membantu membersihkan trauma kimia. Baju yang terkena gas air mata sebaiknya segera dicuci, dan penting untuk tidak melepas baju dari kepala agar residu gas tidak masuk ke mata atau terhirup.
Selain itu, bagi individu dengan kondisi seperti asma atau PPOK, penting untuk menggunakan inhaler yang biasa mereka pakai setelah berada di lokasi yang aman. Untuk perlindungan tambahan, penggunaan masker atau alat pelindung pernapasan sangat disarankan. Jika tidak tersedia, kain basah atau kacamata pelindung dapat digunakan untuk melindungi hidung, mulut, dan mata. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pengguna dapat mengurangi risiko paparan gas air mata dan melindungi diri dengan lebih efektif.












