Berat Badan Naik karena Stres dan Kurang Tidur: Penyebab dan Solusi

Kurang tidur dan stres dapat memicu kenaikan berat badan pada orang dewasa. Menurut Wakil Ketua Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife, Rocio Medina Badiano, kurang tidur dapat meningkatkan keinginan makan dan menurunkan tingkat energi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Stres kronis juga dapat berdampak negatif pada kesejahteraan fisik dan mental seseorang, membuatnya sulit untuk menjaga berat badan yang sehat.

Stres dapat memengaruhi hormon lapar, mengurangi motivasi untuk tetap aktif, dan mengganggu kualitas tidur, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan terkait. Data dari Survei Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas telah mencapai angka yang tinggi, mencapai 37,8 persen.

Tren kesehatan yang serupa juga terjadi di negara-negara Asia lainnya. Di Malaysia, lebih dari separuh populasi dewasa mengalami masalah kelebihan berat badan atau obesitas, sementara di Taiwan dan Korea Selatan, tingkat obesitas juga terus meningkat. Vietnam, di sisi lain, memiliki tingkat obesitas yang lebih rendah namun menjadi salah satu isu kesehatan yang berkembang cepat.

Rocio Medina menekankan pentingnya nutrisi seimbang dalam menjaga kesehatan. Memilih makanan padat nutrisi dan utuh daripada makanan olahan ultra merupakan langkah pertama yang kuat. Asupan protein yang cukup, hidrasi yang baik, serta aktivitas fisik yang rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh. Kebiasaan tidur yang baik juga memiliki dampak besar pada kesejahteraan fisik dan mental seseorang.

Dengan melakukan perubahan kecil namun konsisten dalam pola makan, hidrasi, olahraga, dan tidur, seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Memahami hubungan antara stres, tidur, dan obesitas dapat membantu dalam menciptakan strategi kesehatan yang efektif dan berkelanjutan.

Source link