Doomscrolling: Dampak Kesehatan Mental yang Serius

Belakangan ini, publikasi media sosial dan platform berita dibanjiri oleh informasi negatif. Mulai dari tragedi banjir di Bali, konflik politik, hingga masalah ekonomi, berita-berita ini terus menyerbu para pembaca tanpa henti. Dampak dari terlalu sering terpapar informasi ini dapat berujung pada gangguan kesehatan mental yang serius.

Dikenal dengan istilah ‘doomscrolling’, kebiasaan membaca berita buruk secara terus menerus dapat menyebabkan tingkat kecemasan yang meningkat dan depresi. Matthew Price, seorang profesor psikologi dari Universitas Vermont, menjelaskan bahwa paparan berita negatif berlebihan ini dapat memberikan tekanan emosional yang berdampak pada kesehatan mental seseorang. Terutama bagi individu yang sudah memiliki riwayat gangguan kecemasan, depresi, atau PTSD, dampak dari doomscrolling bisa semakin merugikan.

Tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, kebiasaan membaca berita negatif ini juga dapat menyebabkan stres fisik. Paparan terus-menerus terhadap informasi traumatis dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan hormon stres dalam tubuh. Oleh sebab itu, penting bagi individu untuk membatasi paparan terhadap berita buruk dan menemukan cara-cara untuk mengalihkan perhatian ke hal-hal positif guna menjaga kesehatan mental dan fisik.

Langkah awal yang dapat dilakukan adalah membatasi waktu membaca berita, diversifikasi sumber informasi, dan fokus pada hal-hal yang positif. Menjadwalkan waktu khusus untuk membaca berita, memilih sumber informasi yang terpercaya, dan mengalihkan perhatian ke kegiatan-kegiatan menyenangkan dapat membantu melindungi diri dari dampak negatif doomscrolling. Dengan demikian, individu dapat memperkuat kesehatan mental dan fisik mereka, serta menghindari stres yang berlebihan akibat paparan berita negatif.

Source link