Penyakit beri-beri merupakan akibat kekurangan vitamin B1 atau tiamin yang vital dalam mengubah karbohidrat menjadi energi serta menjaga fungsi saraf, otot, dan jantung. Kekurangan tiamin dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari kelemahan hingga gangguan serius pada sistem kardiovaskular dan saraf pusat. Meskipun kasus beriberi menurun, risiko masih ada, terutama bagi kelompok tertentu seperti orang dengan pola makan buruk. Gejala beri-beri terbagi menjadi beriberi kering dan beriberi basah, berdampak pada saraf, jantung, dan otak. Pengobatan beri-beri fokus pada pemenuhan kebutuhan vitamin B1 tubuh dengan tablet tiamin atau suntikan intravena. Pencegahan beri-beri bergantung pada asupan nutrisi seimbang dan edukasi kesehatan masyarakat. Dengan pemahaman yang baik, risiko penyakit ini dapat dikurangi melalui pola makan sehat, pemeriksaan rutin, dan akses terhadap layanan kesehatan.
Waspada Penyakit Beri-beri: Ancaman pada Saraf, Jantung, dan Otak

Read Also
Recommendation for You

Menarik atau tidaknya seseorang tidak lagi hanya dinilai dari fitur wajahnya, menurut sebuah studi terbaru…

Infeksi cacing usus atau cacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara, termasuk Indonesia….

Penggunaan cat kuku, gel kuku, atau penghapus kuteks menjadi tren namun melekatkan bahaya bagi kesehatan…

GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan kondisi yang sering dialami oleh penderita maag parah, di…

Asam lambung naik atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan akibat naiknya…