Polisi Menembak Penikam Imam Mushalla Saat Ditangkap

Jakarta (ANTARA) – Polisi menembak terduga pelaku penikaman terhadap imam mushalla berinisial MGS (25) pada bagian kaki karena melawan saat ditangkap petugas di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis malam (23/5). Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan di Jakarta, Jumat pagi, mengatakan bahwa polisi telah melepaskan tembakan peringatan, namun pelaku tidak mengindahkannya dan mencoba melarikan diri. “Setelah melawan, petugas berhasil melumpuhkan pelaku,” katanya. Setelah ditangkap, petugas membawa pelaku ke klinik untuk mendapatkan perawatan luka tembak di kakinya. Penyidik masih menyelidiki motif dari aksi penusukan imam mushalla di kawasan Kedoya Utara. “Masih dalam pemeriksaan, nanti akan diumumkan saat konferensi pers,” kata Andri. Sebelumnya, polisi telah menyebarkan sketsa wajah pelaku kepada masyarakat. Menurut keterangan polisi, pelaku berusia di bawah 30 tahun, dengan kulit sawo matang kehitaman, tinggi sekitar 173 sentimeter, dan memakai kalung. Penikaman terhadap ustadz Saidih yang meninggal setelah dibawa ke rumah sakit terjadi di Mushalla Uswatun Hasanah, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (16/5). “Pada saat azan subuh, saya berada di lantai atas. Kemudian, terdengar teriakan ‘maling maling’ dua kali. Para jamaah kemudian turun ke tempat wudhu dan melihat korban sudah dalam keadaan terluka,” kata seorang saksi di lokasi, Supriyadi, pada Kamis (16/5). Supriyadi mengatakan bahwa korban ditusuk di bagian kanan punggung.