Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuai kontroversi setelah menyinggung bahwa pria dengan ukuran celana jeans 33 atau lebih besar berisiko “lebih cepat menghadap Allah” alias memperpendek umur seseorang. Pernyataan tersebut disampaikan saat acara peluncuran tiga layanan kesehatan baru di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta. Namun, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengkritik keras pernyataan tersebut, menyebutnya terlalu menggeneralisasi dan tak berdasar medis.
Slamet menyarankan Menkes lebih baik fokus pada ajakan positif menjaga gaya hidup sehat ketimbang menakut-nakuti masyarakat dengan analogi yang berlebihan. Meskipun kontroversial, substansi soal bahaya lemak perut didukung oleh berbagai riset ilmiah. Studi dari Mayo Clinic Proceedings menunjukkan bahwa pria dengan lingkar pinggang 43 inci atau lebih memiliki risiko kematian 50 persen lebih tinggi, dengan penurunan harapan hidup hingga tiga tahun setelah usia 40.
Selain itu, lemak visceral di sekitar organ dalam seperti hati dan jantung dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan demensia. Distribusi lemak tubuh juga berpengaruh terhadap risiko kesehatan, dengan lemak di perut menjadi lebih berbahaya dibandingkan lemak di paha dan pinggul. Oleh karena itu, para ahli kesehatan menekankan pentingnya mempertimbangkan ukuran lingkar perut dan komposisi tubuh meskipun BMI tetap menjadi indikator umum.