Pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tentang pria yang memakai celana jeans ukuran 33 atau lebih besar menuai kontroversi. Hal ini terjadi karena ukuran celana bisa menjadi indikator obesitas akibat penumpukan lemak visceral yang berbahaya bagi kesehatan. Namun, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto menegaskan bahwa ukuran celana tidak bisa dijadikan standar dalam masalah kesehatan. Ia menekankan pentingnya penilaian komprehensif terhadap lemak dalam tubuh.
Perselisihan pandangan ini membawa fokus pada masalah perut buncit yang terbukti memiliki risiko bagi kesehatan. Lemak visceral dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Berdasarkan penelitian terbaru dari Harvard Medical School, Healthday, dan NAD Aging Sciense, ada lima cara sehat yang terbukti efektif untuk mengecilkan perut buncit.
Pertama, mengubah pola makan dengan menghindari konsumsi gula tambahan dan karbohidrat olahan. Menggantinya dengan buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh dapat membantu mengurangi lemak perut. Kedua, rutin berolahraga seperti jalan cepat atau senam aerobik setidaknya 150 menit per minggu dapat menurunkan lemak visceral.
Selain itu, cukup tidur selama 7-8 jam setiap malam, mengelola stres secara aktif, dan mengonsumsi polifenol seperti quercetin, resveratrol, fisetin, dan kurkumin juga dapat membantu mengurangi risiko lemak perut. Pendekatan ilmiah dan perubahan gaya hidup ini terbukti lebih efektif dan aman daripada hanya fokus pada ukuran celana. Mulailah hidup lebih sehat dengan kebiasaan sehari-hari yang baik, bukan hanya berpatok pada angka di label celana.
