Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menceritakan mengenai konsumsi susu yang diterapkan untuk kedua anaknya. Dadan mengatakan bahwa kedua anaknya minum susu sebanyak dua liter per hari untuk mendukung pertumbuhan tubuh yang optimal. Namun, pernyataan Dadan ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Beberapa menganggap bahwa konsumsi susu sebanyak itu tidak realistis terutama di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit.
Menyikapi tanggapan tersebut, Dadan menjelaskan bahwa konteks cerita yang ia sampaikan telah disalahpahami oleh sebagian orang. Dia menegaskan bahwa pernyataannya tentang konsumsi susu dua liter per hari hanya berasal dari kebiasaan di keluarganya sendiri, khususnya dalam cara membesarkan anak-anaknya. Sebagai informasi, menurut Healthline, anak usia 12 hingga 24 bulan disarankan untuk minum susu penuh lemak sebanyak dua hingga tiga cangkir per hari. Sementara bagi anak usia 2 hingga 5 tahun, konsumsi susu yang disarankan adalah dua hingga 2,5 cangkir per hari, baik susu rendah lemak maupun tanpa lemak.
Tidak hanya persyaratan usia dan jenis susu, Kementerian Pertanian Amerika Serikat juga memberikan rekomendasi asupan susu berdasarkan faktor lain seperti jenis kelamin, tinggi badan, dan faktor lainnya. Meskipun susu sapi tetap menjadi pilihan utama karena kandungan gizinya, tren konsumsi makanan nabati dan susu alternatif seperti susu kedelai, almond, dan oat juga semakin meningkat.
Dalam kesimpulannya, penting untuk memperhatikan asupan susu dan produk turunannya sesuai dengan rekomendasi yang diberikan berdasarkan usia dan kebutuhan nutrisi setiap individu. Pemilihan jenis susu juga dapat disesuaikan dengan preferensi budaya, kondisi kesehatan, dan kebutuhan masing-masing keluarga. Dengan demikian, konsumsi susu dapat menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak-anak.
