Fakta Subvarian Baru Covid-19: Informasi Terbaru dan Penting

Subvarian baru virus Covid-19 yang dinamakan NB.1.8.1 telah menarik perhatian karena penyebarannya yang semakin luas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat adanya lonjakan kasus varian NB.1.8.1 sejak pertengahan Februari 2025. Varian ini merupakan turunan dari XDV.1.5.1 dan termasuk dalam kategori variant under monitoring (VUM) sejak 23 Mei 2025. Berdasarkan laporan Global Virus Network (GVN), subvarian NB.1.8.1 mengalami mutasi pada spike protein yang dapat meningkatkan kemampuan penularan virus. Namun, belum terdapat bukti kuat bahwa varian ini menyebabkan gejala yang lebih parah atau mampu menghindari kekebalan tubuh.

Meskipun demikian, WHO menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang telah diperbarui, termasuk booster bivalen berbasis XBB, masih dapat memberikan perlindungan terhadap gejala berat dan kematian akibat varian NB.1.8.1. Selain itu, pengobatan antivirus seperti Paxlovid dan remdesivir tetap efektif melawan varian Omicron, termasuk subvarian NB.1.8.1. Lonjakan kasus NB.1.8.1 terjadi setelah peredaran varian SARS-CoV-2 sebelumnya, LP.8.1, menurun.

Varian ini telah menyebar ke 22 negara, termasuk Inggris, Jerman, Jepang, India, dan wilayah Mediterania Timur, Asia Tenggara, serta Pasifik Barat. WHO menekankan pentingnya vaksinasi menyeluruh untuk mencegah kematian, terutama untuk kelompok masyarakat berisiko tinggi. Namun, WHO belum dapat menentukan pola musiman yang jelas dalam penyebaran varian NB.1.8.1 karena keterbatasan data yang tersedia.

Pendekatan berbasis risiko dan pantauan yang ketat menjadi kunci dalam menangani penyebaran Covid-19. Dicky Kurniawan MP dan M. Faiz Zaki turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Source link