Dalam sebuah keterangan tertulis pada 24 Juni 2025, Direktur Riset Pengembangan dan Urusan Ilmiah Asia Pasifik dari Herbalife, Alex Teo, mengingatkan masyarakat agar lebih kritis dalam mengonsumsi suplemen yang berlabel alami. Meskipun minat terhadap suplemen berbahan alami semakin meningkat di kawasan Asia Pasifik, ahli menegaskan bahwa label alami itu sendiri tidak menjamin keamanan atau efektivitas produk tersebut.
Menurut Alex Teo, konsumen perlu memahami kandungan, dosis, dan kemungkinan interaksi bahan-bahan dalam suplemen dengan obat-obatan lain. Walaupun ada asumsi bahwa produk alami lebih aman, beberapa bahan herbal bisa menyebabkan efek samping jika dikonsumsi berlebihan atau bersamaan dengan obat tertentu.
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki regulasi yang mengatur pengawasan terhadap suplemen kesehatan, seperti Peraturan BPOM No. 10 Tahun 2024 tentang penandaan produk dan No. 24 Tahun 2023 mengenai persyaratan mutu dan keamanan. Regulasi ini menekankan pentingnya konsumen memahami informasi produk secara detil sebelum mengonsumsinya.
Meskipun banyak mitos seputar suplemen alami yang masih diyakini oleh masyarakat, Alex Teo menegaskan bahwa baik produk alami maupun sintetis harus dievaluasi berdasarkan bukti ilmiah, uji laboratorium, dan berkonsultasi dengan tenaga medis. Dia menekankan bahwa pemilihan suplemen yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu masing-masing, sehingga pendekatan berbasis sains adalah kunci untuk menjaga kesehatan jangka panjang.