Penggunaan gawai semakin tak terhindarkan di kalangan anak hingga orang tua. Manfaat fitur-fitur gawai menjadikan pekerjaan lebih mudah dan juga memberikan hiburan seperti video dan game. Namun, terlalu lama menonton layar dapat berdampak negatif pada kesehatan, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Kedokteran Amerika. Penelitian ini melibatkan hampir 8.000 anak usia dini dan menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari empat jam sehari di depan layar mengalami keterlambatan perkembangan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah.
Dokter spesialis anak, Jennifer F. Cross, menyatakan bahwa terlalu banyak waktu dihabiskan di depan perangkat elektronik dapat menghambat anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas non-digital yang penting untuk perkembangan mereka. Data menunjukkan bahwa anak-anak dari berbagai kelompok usia telah menghabiskan waktu yang signifikan di depan layar, bahkan melebihi rekomendasi.
Rekomendasi waktu layar yang aman berdasarkan usia untuk anak-anak 18 bulan hingga dewasa diberikan, dengan batasan yang berbeda untuk setiap kelompok usia. Misalnya, bagi anak-anak usia 18 bulan hingga 2 tahun disarankan menonton layar kurang dari satu jam per hari dengan konten edukatif. Sementara itu, orang dewasa disarankan membatasi waktu menatap layar untuk hiburan antara dua hingga empat jam per hari. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan mengurangi dampak negatif dari terlalu lama menonton layar.