Manfaat Daun Salam: Turunkan Gula Darah & Cegah Batu Ginjal

Daun salam, yang dikenal secara internasional sebagai bay leaf, bukan hanya berguna sebagai penambah aroma dan cita rasa pada makanan berkuah seperti sup, semur, dan gulai. Ternyata daun salam juga memiliki manfaat kesehatan yang menjanjikan. Meskipun sebagian besar penelitian tentang daun salam masih dilakukan pada hewan atau di laboratorium, hasil awal menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki potensi besar sebagai bahan alami yang mendukung kesehatan manusia.

Studi laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak daun salam dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Sebuah penelitian menemukan bahwa minyak dari Laurus nobilis mampu menekan pembentukan kanker hati pada model 3D menyerupai tumor asli. Meskipun hasilnya menjanjikan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji dampak daun salam terhadap kanker pada manusia.

Selain itu, ekstrak daun salam juga dapat membantu mengontrol gula darah dengan menurunkan resistensi insulin dan stres oksidatif pada sel hati. Meski bukan pengobatan resmi untuk diabetes, daun salam berpotensi menjadi pelengkap alami dalam pengendalian gula darah jika dikonsumsi secara tepat.

Daun salam juga dapat mendukung proses penyembuhan luka dengan melawan pertumbuhan bakteri. Namun, penggunaan daun salam untuk luka pada manusia masih bersifat eksperimental dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, daun salam juga dipercaya dapat mencegah batu ginjal karena kandungan senyawa quercetin yang menghambat enzim urease.

Studi pada hewan menunjukkan bahwa aroma daun salam dapat membantu menjaga fungsi otak dan memori dengan mengurangi stres oksidatif. Namun, bukti klinis pada manusia masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut. Selain manfaat kesehatan tersebut, daun salam juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, C, B6, kalsium, zat besi, dan magnesium.

Penggunaan daun salam yang aman umumnya adalah dalam bentuk kering dan utuh yang ditambahkan ke dalam masakan berkuah atau rebusan. Namun, daun salam juga dapat diseduh menjadi teh atau digunakan dalam bentuk bubuk dan minyak esensial. Penggunaan minyak esensial harus dilakukan dengan pengawasan ahli karena belum diatur secara resmi oleh lembaga seperti FDA.

Source link