Di Jakarta, banyak pasar tradisional yang memiliki nama berdasarkan hari, seperti Pasar Senen dan Pasar Minggu. Hal ini tidak terjadi secara kebetulan, namun berasal dari kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang membatasi operasional pasar hanya pada hari tertentu dan harus berpindah-pindah lokasi. Pasar Senen, contohnya, awalnya hanya beroperasi pada hari Senin sesuai dengan namanya, namun seiring berjalannya waktu pasar ini beroperasi setiap hari. Pasar-pasar lain seperti Pasar Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu juga memiliki cerita yang unik terkait dengan perubahan nama dan kebijakan operasional. Dengan memahami sejarah di balik nama-nama pasar ini, kita dapat lebih menghargai warisan budaya pasar tradisional di Jakarta. Apakah Anda pernah mengunjungi salah satu dari pasar-pasar tersebut?
7 Pasar Hari: Mengapa Diberi Nama Berdasarkan Hari?
Read Also
Recommendation for You

Sejumlah pemerintah provinsi di Indonesia masih memberikan keringanan bagi pemilik kendaraan bermotor menjelang penutupan tahun…

Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penguatan Hasil…

Kasus penculikan merupakan ancaman yang sering membuat kekhawatiran bagi orang tua terhadap keselamatan anak-anak mereka….

Sistem pembayaran digital terus berinovasi untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan memperkenalkan QRIS Tap. Hal…

Memasuki bulan November di tahun 2025, waktu liburan akhir tahun semakin dekat, momen yang sempurna…







