Praktisi kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama telah mengemukakan rumus “Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik (G1R1J) 3×10” untuk mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD). Rumus “G1R1J 3×10” berarti menunjuk satu anggota keluarga sebagai kader jumantik yang bertugas memberantas jentik nyamuk di sekitar rumah setiap Jumat pagi. Mereka akan melaksanakan tugas tersebut pada jam 10.00 WIB selama 10 menit setiap pekan dan minimal 10 minggu.
Ngabila menjelaskan bahwa orang yang ditunjuk harus melaksanakan tugasnya dengan prinsip 3×10 setiap Jumat pagi, yaitu pada jam 10.00 pagi, selama 10 menit dan minimal 10 minggu. Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari karena nyamuk DBD aktif pada jam tersebut, yakni antara jam 8-10 pagi dan jam 15-17 sore.
Selain itu, masyarakat juga diajak untuk memanfaatkan sarana pengumuman lokal seperti toa masjid, mushala, surau, atau rumah ibadah lainnya untuk saling mengingatkan akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk dengan metode PSN 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.
Ngabila menekankan bahwa apabila seseorang mengalami demam dan tidak membaik selama dua hari, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Puncak kasus DBD biasanya terjadi pada bulan April, sehingga penting untuk waspada.
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari, mengungkapkan bahwa jumlah kasus DBD di wilayah tersebut telah mencapai 347 hingga 5 Maret 2024. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana terdapat 331 kasus dari Januari hingga Maret 2023.
Erizon menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mencegah DBD dan mengajak semua pihak untuk aktif melakukan pencegahan dengan cara yang telah disarankan oleh dr Ngabila.
