Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meskipun lebih jarang terjadi di negara maju, TBC masih menjadi masalah kesehatan serius di banyak bagian dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika seseorang dengan TBC aktif batuk, bersin, atau berbicara, melepaskan droplet yang mengandung bakteri ke udara. Orang lain bisa terinfeksi dengan menghirup droplet ini, meskipun tidak semua orang yang terpapar akan langsung sakit karena sistem kekebalan tubuh bisa melawan bakteri sebelum menyebabkan infeksi.
Menurut Mayo Clinic, TBC bisa menyerang siapa saja, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko terkena infeksi. Beberapa kondisi hidup atau kerja dapat memudahkan penularan penyakit TBC dari satu orang ke orang lain. Ada juga faktor risiko seperti HIV/AIDS, diabetes, penyakit ginjal parah, dan beberapa kondisi medis lainnya yang dapat meningkatkan risiko infeksi menjadi penyakit TBC aktif.
Risiko terkena penyakit TBC aktif juga berhubungan dengan usia seseorang. Anak di bawah usia 5 tahun memiliki risiko tinggi mengalami penyakit TBC aktif, sedangkan orang dewasa yang lebih tua cenderung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit tersebut karena sistem kekebalan tubuh melemah seiring bertambahnya usia. Jika seseorang mengidap penyakit TBC aktif, langkah-langkah perlu diambil untuk mencegah penularan, termasuk minum obat sesuai petunjuk dan mengurangi risiko penyebaran penyakit dengan mencuci tangan, batuk etis, dan menghindari kontak dekat dengan orang lain. Tindakan pencegahan yang tepat juga perlu diambil di rumah sakit untuk menghentikan penyebaran TBC, seperti memiliki ventilasi yang baik dan menggunakan alat pelindung diri.