Menarik atau tidaknya seseorang tidak lagi hanya dinilai dari fitur wajahnya, menurut sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam British Journal of Psychology. Para ilmuwan menemukan bahwa daya tarik seseorang melibatkan perpaduan sifat-sifat yang sama, selera pribadi, dan bahkan hal-hal halus seperti gerakan tubuh, suara, atau bau. Awalnya, orang cenderung lebih menyukai wajah yang simetris, rata-rata, dan menunjukkan tanda kebugaran biologis karena menunjukkan kesehatan dan gen yang baik. Namun, peneliti menemukan bahwa daya tarik tidak hanya tergantung pada wajah tampan atau cantik, tetapi juga sifat-sifat di luar fisik seperti suara, gerakan tubuh, dan aroma tubuh.
Para peneliti merekrut 61 peserta untuk mengamati bagaimana atribut di luar fisik dapat memengaruhi daya tarik seseorang. Mereka menemukan bahwa suara merupakan indikator paling menentukan bahwa seseorang menarik, sedangkan bau badan dan penampilan memiliki pengaruh yang lebih kecil. Ini berarti bahwa meskipun seseorang tidak percaya diri dengan penampilannya, orang masih dapat menganggapnya menarik karena alasan lain. Psikolog mengungkapkan lima tanda bahwa seseorang dianggap menarik, termasuk kedipan alis, sikap ramah, perilaku orang yang berusaha membantu, mata yang menatap lama, dan reaksi positif terhadap rasa tidak aman. Kesimpulannya, daya tarik seseorang tidak hanya berasal dari wajahnya, tetapi juga dari berbagai faktor lain yang membuat mereka menarik bagi orang lain.